PSIKOLOGI PENDIDIKAN "PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS"

Pelajar yang "tidak biasa" (exceptional) adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak- yang tergolong berbakat. 

SIAPAKAH ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU?
Istilah "ketidakmampuan" (disability) dan "cacat" (handicap) dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan  dan gangguan (disorder) sebagai berikut: gangguan organ indra (sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, gangguan emosional dan perilaku.

Gangguan Indra
Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran.

Gangguan Penglihatan. Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen di mana angka normalnya adalah 20/20) apabila dibantu lensa korektif. Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar.
Gangguan Pendengarn. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).

Gangguan Fisik
Gangguan fifik anak antara lain adalah gangguan ortopedik, seperti gangguan karena cedera di otak (ccerebral palsy), dan gangguan kejang-kejang (seizure).

Gangguan Ortopedik. Gangguan Ortopedik biasnya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Cerebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
Gangguan Kejang-kejang. Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejnag-kejang.

Retardarsi Mental
Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.

Gangguan Bicara dan Bahasa
Gangguan bicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artukulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan bicara), dan problem bahasa (seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa).

Gangguan Artikulasi. Gangguan artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar.
Gangguan Suara. Gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan Kefasihan. Gangguan yang biasanya disebut "gagap".
Gangguan Bahasa. Kerusakan signifikansi dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.
Bahasa Reseptif. Bahasa reseptif adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa.
Bahasa Ekspresif. Kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.



Sumber:
Santrock, W. John. (2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Pranadamedia Group.

Komentar

Postingan Populer